Film ini aku tonton pertama kali tahun 2014 mungkin. Aku memang bukan penggemar film fanatik, genre yang ku tonton pun random. Tetapi kalau film komedi romantis sih suka-suka aja. Film ini sebenarnya agak jadul sih, tahun 2007 rilisnya. Pemeran utamanya sekarang sih termasuk pemeran film Bollywood papan atas. Kareena Kapoor sebagai Geet dan Shahid Kapoor sebagai Aditya Kashyap.
Plot dari film ini dimulai saat Aditya yang tengah depresi karena merasa gagal dalam hidupnya berkeliaran dan akhirnya naik kereta tanpa sengaja. Hah, mungkin agak mirip dengan film Shahrukh dan Kajol yang melegenda Dilwale Dulhania La Jayenge... yang melejit tahun 1997. Atau mirip dengan Chennai Express. Namun tentu dikemas dengan berbeda dan memiliki keunikan tersendiri. Saat di dalam kereta Aditya bertemu Geet gadis Punjabi yang bawelnya minta ampun. Dan cerita mereka pun dimulai,
Apa sih yang membuat aku menyukai film ini? Pertama, biasanya pemeran utama pria Bollywood adalah yang pushy, terlalu banyak bicara, sok heroik, suka mengganggu, over confident, lebay, dan selalu jatuh cinta pada pandangan pertama pada sih female lead. Tapi kali ini berbeda, Aditya bukan tipikal alpha male yang sering ditampakkan di film Bollywood. Dia bukan tipe yang menggebu-gebu atau mungkin karena dia sedang patah hati ya? Aku pikir bukan, tapi Aditya adalah pria sensitif dan rasional. Karena dia sedikit bicara orang-orang pun tidak memahami kelimbungannya.
Kedua, adalah Geet Dhillon. Mungkin jika kita bertemu dengan gadis seperti Geet kita akan cepat kehabisan energi. Karena Geet suka melakukan hal-hal yang ekstrem. Terlebih lagi, dia bahkan berbicara dalam tidur. Tapi kebawelannya sebenarnya adalah bentuk perhatiannya, dia selalu ingin hidup dengan ceria dan berpikir postif. Hingga pada suatu saat dia mengerti betapa menderitanya Aditya saat itu, saat dia mengalaminya sendiri.
Ketiga, interaksi antara Geet dan Aditya. Perbedaan karakter mereka selalu menciptakan situasi yang konyol dan dialog yang lawak. Geet selalu menempat Aditya kedalam situasi yang rumit dan menyebabkan kesalahpahaman yang lucu. Tetapi kehadiran Geet dalam hidup Aditya membuat Aditya menemukan keinginan dan hasrat yang baru setelah kegagalan yang dilaluinya. Sehingga dia mampu bahagia tanpa harus mencapai sesuatu, ya tersenyum tertawa tanpa alasan. Tanpa sadar hidupnya telah diselamatkan Geet, untuk itu dia selalu berterima kasih pada Geet.
Keempat, di saat Aditya mulai menyadari perasaannya kepada Geet. Dia tahu bahwa dia telah jatuh cinta pada Geet, tapi di saat itu pula mereka harus berpisah dan berjalan di jalan mereka masing-masing. Aditya tahu Geet sudah memiliki pria di hatinya. Dia menghormati itu, namun hal itu tidak menghentikannya untuk mencintai Geet dari jauh. Mengingat setiap momen bersama Geet. Lagu "Tum Se Hi" yang megiringi dan menunjukkan apa yang dirasakan, sangat pas. Dia tahu dia mencintai Geet, dan dia tetap bahagia walaupun tanpa Geet tahu ataupun membalas perasaannya. Kenangan mereka, seakan dia lebih menghargai hidupnya berkat campur tangan, keusilan, kebawelan, cara pandang Geet. Yah secara gampangnya dia bahagia asalkan Geet bahagia, walaupun tak bersamanya.
Bahkan saat dia bisa saja merebut hati Geet. Dia berusaha menyatukan Geet dengan Anshuman, mengira itu yang diinginkan Geet. Tetapi nasib baik Aditya, Geet pun memilih dirinya dibanding Anshuman yang tak menghargai cintanya.
Aku beri rating film ini 4 bintang, dan juga cek ostnya ceria, mengharu biru, dan juga yang paling nendang untukku adalah Tum Se Hi.
Jab We Met (When We Met)
Sutradara: Imtiaz Ali
Musik : Pritam Chakraboty
Tidak ada komentar:
Posting Komentar