Rabu, 17 Mei 2017

Rekap Individualist Miss Ji Young 1-4



Saat di luar gedung, ibu Byuk Soo menelpon dan bilang kalau Byuk Soo membawa kotak makanan yang salah. Byuk Soo bilang tak apa toh makanannya sama. Tapi ibunya bilang Yunhee akan turun dan menukarnya. Saat itu Byuk Soo sadar bahwa makanan yang dibawanya berbeda dengan yang disiapkan untuknya tadi. Byuk Soo berkata di telepon dia sangat bersyukur ibunya masih menyiapkan makanan untuknya walaupun dia sudah besar dengan wajah melas. Saat Yunhee datang, Byuk Soo bersikap tak terjadi apa-apa dan tersenyum.


Ji Young mendatangi agensi perumahan untuk mengurus kepindahannya. Dia bilang apartemen itu sudah tidak tenang lagi. Tapi saat mendengar bahwa Byuk Soo akan pindah, Ji Young membatalkan rencanannya. Byuk Soo melihat Ji Young keluar dari agensi. Di supermarket, Ji Young ilfeel saat mendengar lagu natal. Byuk Soo menyapanya, dan berkata sebentar lagi natal. Tapi mengapa kamu bertengkar dengan mantanmu soal itu? Apa benar kamu selingkuh? Ji Young sebal dan bilang jangan ikut campur. 

Byuk Soo berkata kalau Ji Young mau, besok natal dia akan menemani Ji Young. Tiba-tiba dia teringat ada acara dengan kelurganya. Byuk Soo menyebut kata keluarga dengan rasa tidak enak. Ji Young berkata sudah kubilang jangan sentuh barang-barangku. Byuk Soo menjelaskan lagipula orang tuaku juga bercerai. Jadi KKmu juga sama seperti KKku. Ji Young menghardiknya, apa kesedihan orang membuatmu senang? 

Bukan begitu, jawab Byuk Soo kita ternyata punya kesamaan. Byuk Soo pun menyinggung kucing yang dipelihara Ji Young berjenis sama dengan yang pernah dimilikinya. Ji Young semakin geram. Bukannya mereka punya beberapa kesamaan, Byuk Soo jawab. Ji Young berkata dia tidak peduli apakah orang tuanya bercerai atau mati kecelakaan.

BS: Kenapa kamu bohong pada mantanmu?
JY menjawab angkuh: Tak perlu mengumumkan kelemahanmu pada orang asing kecuali kamu orang bodoh.
BS: Dia kan bukan orang asing, dia pacarmu.
JY: Bahkan orang yang menikahpun menjadi orang asing saat bercerai seperti orang tuamu.
BS: Kenapa kau mengatakan hal yang menyakitkan, apa salahku, aku hanya ingin ngobrol denganmu. Byuk Soo mendekati Ji Young.
JY mundur: Saat ada pembunuh memegang pisau, siapa yang akan tinggal diam? Jika aku tidak menikamnya lebih dulu, maka aku yang mati.
BS: Sudah kubilang jangan, tapi kau terus saja menikamku.

Ji Young memberikan uang sebagai ganti uang jasa tukang kunci tapi Byuk Soo menolaknya. Ibu Byuk Soo menelpon dan mengabari bahwa Byuk Soo tidak bisa ikut ke liburan bersama karena Yunhee tidak merasa nyaman. Byuk Soo hanya mengiyakan tapi dia tak sengaja mendengar ibunya memarahi Yunhee karena tega pada Byuk Soo. Yunhee tidak peduli Byuk Soo karena mereka bukan sedarah. Lagipula dia baik denganku karena sudah dibesarkan dengan baik d ikeluarganya.  Byuk Soo menutup telepon yang masih tersambung itu. Byuk Soo mendesah, begitu juga Ji Young di sisi lain.

Byuk Soo berusaha menghabiskan hari natal sendirian dengan bersantai di kamarnya. Semua temannya mengabaikan ucapan hari natalnya. Saat ada yang menelpon pun karena butuh bantuan saja. Dia pun menelpon balik dan meneriaki temannya. tapi ternyata teleponnya tidak nyambung. Sementara itu, Ji Young memasang gembok-gembok dan rantainya kembali, agar privasinya tak kembali terganggu. Tapi tanganya terluka diapun mengurungkan niatnya.

Ji Young memutar musik dan menguping kamar Byuk Soo, memastikan dia ada atau tidak. Byuk Soo pasti senang sekali gumamnya. Ki Young minum obat tdur terakhirnya dan mencoba tidur. Byuk Soo akhirnya menghapius foto Yejin serta merobek kenangan mereka. Ji Young terbangun dan melihat seeokor kucing di kakinya, dia mencoba meraihnya. Ji Young tak sengaja membesarkan volume musiknya. Byuk Soo menyadari bahwa mungkin Ji Young sendirian di kamarnya dan dalam masalah.

Byuk Soo menggedor pintu Ji Young namun tak ada jawaban. Dia pun mencoba sandi 1-2-3-4 dan pintu terbuka. Dalam mimpinya, Ji Young mengingat masa kecilnya pada saat dia terbangun karena orang tunya bertengkar. Dia meminta hadiah sebuah kucing, tapi ibunya menghardiknya dan bilang bahwa santa itu tidak ada. Sejak saat itu tidakaada kebahagiaan dalam hidup Ji Young, layaknya tidak ada santa di hari natal. Dia menangis tapi lambat laun, dia menjadi kebal dan dingin.

Saat orang tuanya meributkan hak asuh, mereka saling lempar tanggung jawab ke masing-masing. Lalu Ji Young bilang dia akan membesarkan dirinya sendiri. Maka begitulah anak-anak menjadi dewasa. Untuk anak yang menjadi dewasa rasa kasihan adalah penghinaan, pertanda bahwa kau belum cukup dewasa. Sebuah kesalahpahaman bahwa kamu tidak mampu jika sendirian. Prasangka bahwa kamu tidak baik-baik saja. Hari ini, aku menyembunyikan wajahku lagi untuk menghindari belas kasihan. Ji Young mengingat saat-saat bahagia dengan kucing yang ditemukannya.

Dia perlahan terbangun mendengar teriakan Byuk Soo yang memohon agar dia tidak mati. JI Young bertanya bukannya dia sedang liburan keluarga. Byuk Soo bilang dia tidak jadi ikut. Ji Young berkata bukankah itu lebih baik daripada sendirian. Byuk Soo mengungkit masalah sandi dan gembok kamar Ji Young. Kenapa tidak dirubah dan dipasang kembali.

JY: Kenapa aku membuat hidup begitu rumit? Kenapa aku tidak bisa menjadi sederhana?
BS: Kenapa kamu membenciku?
JY: Bukan hanya kamu. Aku membenci semua orang. Begitulah diriku. Orang-orang juga membenci diriku. Maaf aku membencimu padahal kamu baik kepadaku. Tapi kamu tahu, aku akan terus bersikap seperti itu.

Terserah. Jawab Byuk Soo. Aku juga tidak menyukaimu.

Byuk Soo bercerita kenapa dia mendatangi Ji Young. Dia bilang ada banyak sekali orang di dunia ini, tapi tidak ada yang bersamanya. Ada ratusan nomor telepon di ponselnya dan ribuan pengikut di media sosial, tapi...

Ji Young berkata bukannya orang-orang sepertimu punya banyak teman, dipenuhi cinta, dan semua orang menyukaimu. Byuk Soo menjawab bagi sebagian orang, cinta adalah anugerah, tapi tidak baginya. Orang-orang tidak menyayangimu hanya karena kamu berusaha keras untuk disayangi. Mereka memanfaatkan Byuk Soo karena dia gampangan. Itu saja.

JY: Tetap saja, keluargamu pasti menyayangimu.
BS: Aku bukan anak kandung mereka. Aku diadopsi. Mereka memang tidak menunjukkannya tapi tetap saja. Itu menyakitkan sekali. Tapi aku tidak berhak untuk marah.
JY nyerocos: Kenapa kamu tidak bisa marah? Marahlah. Kenapa kamu tidak bisa bertanya alasan mereka melakukan itu?
BS: Karena aku tidak mau dicampakkan dua kali. Adopsiku pernah dibatalkan sekali.
JY menghiburnya: Itu bukan salahmu. Orang yang mencampakkanmu adalah bedebah.
BS: Aku tidak berbuat kesalahan terhadap mereka. Aku tidak pernah menyakiti mereka. Hanya karena tidak menyakiti orang, bukan berarti kamu tidak akan disakiti.

Ji Young mengatai Byuk Soo bodoh. Byuk Soo bilang kenapa Ji Young jadi peduli akan hidup Byuk Soo bukannya dia individualis. Ji Young berkelit kau sendiri cerita. Byuk Soo berkata memang apa yang bisa dibicarakan. JI Young menasehatinya agar menyerah dan jadi seperti Ji Young. Individualis.

BS menerka-nerka: Bagaimana jika aku menyerah? Jika tidak mengharapkan apa pun, apa aku tidak akan kesepian?
Byuk so sadar dari lamunannya dan mencopot sandalnya yang dipelototi Ji Young. Lalu Byuk Soo mengucapkan selamat uang tahun pada Ji Young. Dia melihat di KKnya waktu itu. Hari Natal adalah ulang tahun Ji Young.

Tiba-tiba Ji Young bilang pada Byuk Soo: Kamu mau naik ke sini?
Byuk Soo berkata apa?
BS: Aku mau pergi. Lagi pula, kasurnya single. Terlalu sempit.
JY: Tidak sempit jika kita menggunakannya bersama.

BS linglung dan segera bangkit: Apa?
BS kembali memastikan: Apa maksudmu?
JY: Aku bersungguh-sungguh.

Bersambung ke episode 2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar